KITABMAOP- Baru baru ini disosial media dan berita media massa sedang panas kontroversi tentang "Tuhan Membusuk" sebagaimana spanduk itu ditulis Panitia Ospek Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Sunan Ampel Surabaya. Bagi yang sekilas membaca akan salah penafsiran, dianggap menghina. Tetapi mereka panitia punya alasan tersendiri terhadap kalimat itu. Saya tak berani menyimpulkan pada soal benar atau salah. Ketika berita itu mencuat ke publik, saya kemudian teringat pada sebuah sablon baju seorang teman dari Bengkulu, kami bertemu pada acara Rapat Koordinasi Nasional Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) di Asrama Haji Pondok Gede, Februari 2012 silam.
Kalimat sablon di bajunya membuat saya awalnya ternganga dan senyum penuh tanda tanya ketika membaca kalimat itu: "Tuhan, Agamamu Apa?" Kalimat pertanyaan itu tentu akan dianggap sebagai sebuah penistaan agama. Tapi agama yang mana?
via bumibersama.wordpress.com |
Sebagian dari kita mungkin tidak asing dengan kalimat itu, saya pada saat membaca di bajunya. Saya mendekati dan berkata soal kerenan baju sablonnya. Saya baru pertama kali membaca kalimat itu selama hidup, tentu saja begitu asing dipikiran. Sebagai yang awam soal filsafat, saya tentu berpikir kurang ajar saati untuk menjawab pertanyaan tadi, emang Tuhan agamanya apa?
Si Teman tadi kemudian menjelaskan alasannya kepada saya. "Semua manusia mengklaim agamanya paling benar, saya mau masuk agama yang dianut oleh Tuhan saja. Hehehe" mendengar jawaban begitu, saya kemudian jadi bengong. Akal saya belum sampai untuk menafsirkan jawaban dia. Dia kemudian menawarkan baju itu untuk saya; Bagus kamu pakai di Aceh. Saya tersenyum dengan pikiran; kalau dipakai di Aceh, jelas berbahaya ini Hahaha
via image.google |
Pertengahan tahun 2011, Ardha seorang pemuda di Surakarta pernah dilaporkan ke polisi oleh sebuah ormas karena memakai baju kaos bertuliskan:Tuhan Agamamu Apa? di dituduh melecehkan agama dan harus meminta maaf. Iseng saya mencoba googling soal kasus itu, ternyata sangat banyak sekali gambar baju kaos dengan sablon kalimat itu.
Bagi orang yang berpikir dan suka hal lazim, tentu akan suka memakai baju itu. Saya bukan ahli agama dan tidak terlalu jauh untuk mengulas soal itu. Ini hanya catatan kecil saja tentang bertemu dengan orang yang memakai baju kaos dan disablon; Tuhan, Agamamu Apa?
Saya kemudian teringat buku Gus Dur: Tuhan Tak Perlu Dibela. Buku kumpulan kolom dari Gus Dur yang tulisannya di muat diberbagai media. Saya belum semuanya membaca buku tersebut. Adakah diantara kamu yang pernah melihat orang memakai baju tersebut? []
No comments:
Post a Comment