editing | istimewa |
DUA hari yang lalu
seorang pernah bertanya pada saya tentang berapa banyak nama saya
sebenarnya yang dikenal oleh berbagai kalangan orang dan tempat selama
saya pernah tinggal atau aktif disuatu tempat tertentu. Ada banyak
sebenarnya nama saya yang jika engkau bertemu dengan orang yang pernah
bertemu dan mengenal saya akan memanggil dengan nama yang berbeda.
Ketika saya lahir pada dualapan tahun lalu, orang tua saya memberi
sebuah nama yang aneh menurut saya. Tidak lazim sebagai nama kebanyakan
disematkan pada orang orang sekitar. Kalau tidak percaya silakan ketik
“Muhadzdzier” di Google, Cuma satu seluruh penjuru kampung dunia.
Hehehe.
Muhadzdzier, ini nama saya yang lengkap dan benar. Agak susah pada penyebutan ‘dzdz”-nya yang bagi sebagian orang penyebutan nama itu di absen akan
melototkan kedua matanya sambil melihat apa ini nama yang benar? Sedang
penyebutannya juga lumayan susah hingga harus menahan suaranya.
Sewaktu sekolah dasar dulunya, saya pernah merubah nama ini menjadi “muhadzier” tanpa dauble “dz’-nya. Biar tidak ribet. Hingga waktu pemberian ijazah Ayah saya harus kembali mengurus penulisan nama di ijazah yang benar ke kantor dinas
di kecamatan karena kesalahan pada waktu itu. Saya tidak tau arti dari
nama itu. Tapi Alm. Ayah saya bilang, itu tulisan “dzad” dalam bahasa
Arab.
- Dit
Sejak lahir saya sudah
dipanggil dengan nama ini. Pertama memang dipanggil dengan Muhadzdzier,
tapi lama-lama penyebutan “dzdz”nya hilang hingga menjadi Muhaddit. Lama
kelamaan nama ini menjadi “ Si Dit” hingga semua orang termasuk anak
anak semasa saya kecil memanggil dengan nama “dit”-bahasa Aceh artinya
sedikit. Hingga terkadang ada yang setengah mengejek memanggil dengan
kebalikannya dari arti sedikit Si Lee (banyak) he he he.., sampai
sekarang nama saya di rumah(kampung) masih dipanggil dengan nama “dit”.
- Cut Dit,
Ini nama singkat dalam kalangan orang Aceh untuk panggilan kepada Paman. Dimulai dari kata “Apacut, dan di tambahkan dengan “Dit”
nama panggilan saya di kampung sejak kecil. Nama ini awalnya di panggil
oleh keponakan saya di tempat tinggal di Darussalam. Hingga
orang orang sekitar yang mengenal saya ikut ikutan memanggil dengan
nama “cut dit”. Tapi mereka kan bukan anak kuman bagi saya.
- Paknek.
Ini benar benar nama
yang aneh. Dan saya sebenarnya agak risih dengan panggilan itu.
“sang-sang tuha that lon”. Hahaha. Kawan kawan leting dikampus Teknik
lebih akrab dengan nama ini. Yang artinya Kakek. Saya ingat betul siapa
yang pertama kali menyematkan nama ini kepada saya hingga sampai
sekarang nama itu masih melekat erat dan akrab. Bagi kawan kawan leting
tentu tidak ada yang tak mengenal si Tabrani Takdir Lubis. Nah, dialah
yang pertama kalinya memanggil nama ini ketika saya duduk
paling belakang pada hari pertama masuk kuliah di semester pertama yang
saat itu kalau tidak salah mata kuliah Kalkulus Satu dengan Pak Ahmad
Syuhada. Si Lubis bilang, saya ini terlalu tua dengan kumis memanjang di
leting 2002. hahaha. Han ek takhem. Di leting 2002 Teknik Mesin, setiap
orang orang juga ada dipanggil dengan nama yang aneh aneh. Semua ada
nama baru ketika dikampus.
- Salda atau Salud.
Ini nama yang dipangil
oleh sahabat sahabat di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang
Aceh. Entah kenapa mereka memanggil dengan nama itu, sedang itu punya
nama adalah Almarhum Ayah saya. Disini ada juga orang orang yang
memanggil dengan nama Muhadzdzier, tapi lagi lagi tanpa huruf dauble
‘dz’nya. Agak susah memang pada penyebutan. Ribet malah.
- Maop.
Nah, kalau yang ini
nama sebuah buku catatan harian saya. Hingga nama ini kemudian saya
pakaikan di Nama belakang pada jejaring sosial facebook. Lalu kemudian
nama ini menjadi akrab hingga ada yang menyebut ini nama yang aneh yang
dalam masyarakat Aceh mengenal “maop’ itu sebagai hantu blawu yang tak
pernah kita tau wujudnya. Maop hanyalah untuk menakuti anak anak kecil
yang terus terusan menangis. Ini yang terjadi sewaktu kami kecil. Hingga
sampai sekarang yang pernah tau wujud asli Maop itu seperti apa. Dan
memang ini tidak pernah ada. Sama juga seperti nama “geuntet” juga
bermakna hantu. Yang menjadi kepercayaan sebagian masyarakat adalah
sebagai makhluk halus yang yang menghipnotis orang orang hingga hilang
akal dan pikirannya dengan waktu yang berhari hari malahan. Nama ini
lumayan akrab dengan saya, di vesbuk juga terkadang ada yang memanggil
dengan Bang Maop. Ha ha. Aneh. Kawan kawan tempat saya ngopi juga selalu
memanggil dengan nama ini.
Diantara semua nama
yang saya sebut diatas, saya tidak pernah merasa marah dengan nama ini.
Tidak tersinggung atau menuntut ke pengadilan karena telah mencemarkan
nama saya. Ha ha. Berlebihan ya. Inioah nama, lain tempat lain orang
akan lain memanggil. Tapi saya yakin tidak semua orang mengetahui nama
ke semua nama di atas. Hanya orang orang akrab dan dekat saja.
Begitulah tentang
sebuah nama. Punya arti dan makna tentunya. saya juga tidak tau apakah
kedepan akan nama panggilan tambahan lagi? Homlah. Tapi bagi saya, tidak
pernah merasa risih dengan pangilan nama yang aneh aneh. Silakan kalian
panggil apa saja selama itu tidak membuat saya menunduk malu ketika
sedang berhadapan dengan orang orang. [Kamar Kost, 1 Oktober 2010]
No comments:
Post a Comment