KITABMAOP

Untuk Mengingat Dan Melawan Kesepian

Post Top Ad

#hastek

ESSAI (70) BERITA MEDIA (47) CATATAN HARIAN (47) GoBlog (12) PUISI (11) CERPEN (8)

27 March 2022

 


 

Beberapa hari lalu, saya kehilangan sandal di masjid. Ini bukan pertama kali tragedi kehilangan alas kaki saat ke masjid. Anda mungkin juga pernah dan bahkan sering mengalaminya. Sangat menyebalkan sekali, harus pulang dengan kaki telanjang hingga sampai di rumah. Saya sangat yakin Allah tau siapa yang mengambil sandal saya di masjid. Apalagi sandal favorit kita, sandal kebanggaan.  Jikapun sandal saya tertukar, saya sudah memaafkan. Tapi tidak akan bisa saya lupakan. Pernahkah Anda kehilangan sandal atau sepatu sewaktu salat atau singgah di sebuah masjid?

 

Jika iya, maka mungkin saja pernah menemukan atau membaca pesan yang sepertinya membuat Anda akan ikhlas atau ridha ketika hilang sandal di masjid: kehilangan sandal di masjid hanyalah musibah kecil, musibah besar itu ketika sandal kita tidak pernah kelihatan ada di masjid. Membaca  pesan ini membuat hati saya sedikit terhibur. Saya lebih tenang atau sekadar ridha atas kehilangan alas kali. Saya berpikir, bisa saja sandal saya tertukar atau diambil dengan sengaja oleh orang lain. Bukan dicuri. Agar hati ini lebih ikhlas kehilangan barang milik sendiri.

 

Bicara tentang sandal kita sewaktu ke masjid, alangkah lebih baiknya kita juga perhatikan etika dan akhlak dalam meletakkan sandal/sepatu. Kerap kali sewaktu salat berjamaah ke masjid, saya lebih sering memperhatikan bagaimana tingkah laku para pengunjung / jamaah yang melaksanakan salat berjamaah. Apalagi pada waktu salat jumat tiba. Ini waktu di mana jumlah jamaah akan bertambah berkali lipat dibandingkan pada salat berjamaah lima waktu lainnya. Banyak masjid yang bahkan melarang para jamaah meletakkan sandal di anak tangga masjid, demi menjaga area suci tempat beribadah tapi diletakkan di halaman atau disediakan tempat khusus. 

Kita kerap menemui semacam tulisan imbauan atau larangan meletakkan sandal di anak tangga masjid. Stop sandal/sepatu. Dilarang meletakkan sandal di tangga dan pesan lainnya demi ketertiban dan kenyamanan bersama agar lebih tertib dan teratur.

 

Ketika saya perhatikan, jamaah yang datangnya lebih awal -ketika khatib belum naik ke mimbar-  yang meletakkan sandalnya di dekat anak tangga masjid akan berisiko sandalnya terinjak-injak oleh jamaah yang datang terlambat. Selanjutnya akan disusul oleh para jamaah lainnya baik yang masbuk atau telat datang karena satu dan lain alasannya. Sandal sandal yang berjejeran itu kemudian menjadi tidak tertib, berserakan di anak tangga masjid. Anehnya, para jamaah yang masbuk ini tanpa merasa berdosa menginjak-injak sandal orang lain, tanpa merasa bersalah.

 

Apakah kita yakin sandal kita bersih dari najis, kotoran anjing atau kucing? Hingga kita berani menginjak sandal orang lain yang lebih dulu meletakkannya dengan rapi? Jika sedang kondisi hujan, maka sandal kita yang terinjak injak itu bukan main kotornya. Saya pernah melihat seorang kakek, yang merepet karena sandalnya kotor terinjak injak oleh sandal para jamaah yang lain. Menyedihkan sekali akhlak kita, niat mulai dari rumah ke masjid untuk beribadah tapi mengganggu kenyamanan para jamaah yang lainnya.

 

Secara penampilan, saya melihat pelaku yang injak-injak sandal orang lain ini adalah orang yang berpakaian rapi dan menggunakan baju khusus beribadah ke masjid. Niat mulia ke masjid untuk beribadah melaksanakan salat jumat akan tidak dapat barokahnya karena tingkah buruk kita menginjak sandal orang lain.  Maka secara kasat mata, saya bisa simpulkan bahwa secara akhlak dan etikanya menuju ke masjid tidak punya  adab sopan dan santun.

 

Memang, ini hal yang sangat sederhana sekali bagi Anda yang tidak peduli akan apa yang terjadi pada sandal orang lain yang Anda injak. Pertanyaannya adalah, apakah Anda yakin alas sandal atau sepatu yang Anda pakai itu terbebas daripada najis yang kemudian bisa membuat sandal orang lain juga terkena najis? Saya yakin, hal sebaliknya juga Anda akan sangat kesal begitu seusai salat, saat memakainya, sandal Anda sudah kotor seperti mobil yang baru saja selesai offroad []

dimuat di Tabloid Mingguan GEMA Baiturrahman, Jumat 4 Februari 2022

No comments:

Post a Comment