KITABMAOP

Untuk Mengingat Dan Melawan Kesepian

Post Top Ad

#hastek

ESSAI (70) BERITA MEDIA (47) CATATAN HARIAN (47) GoBlog (12) PUISI (11) CERPEN (8)

05 September 2016

Asyiknya Pesona Wisata Desa ala Gampong Nusa

salah satu sudut gampong Nusa dengan areal sawah dan pemandangan yang indah

Jika Anda masyarakat urban mulai jenuh dengan aktivitas kota, tak ada salahnya sekali waktu berkunjung wisata ke desa ini. Selama ini wisata masih identik dengan pantai dan tempat bersejarah, wisata desa bisa jadi referensi baru bagi anda yang ingin menikmati suasana dengan beragam aktivitas masyarakat di Gampong Nusa ini.

Untuk berkunjung ke Gampong Nusa, saya menempuh jalan bermotor dengan waktu 20 menit dari pusat kota Banda Aceh ke arah Lhoknga. Tepatnya pada kilometer 9 setelah Lapas Lhoknga atau setelah SPBU Braden. Sebuah Simpang tiga yang merujuk ke kiri, anda akan menemukan pintu gerbang Gampong Nusa yang dipugar sedemikian rupa.

pintu gerbang gampong Nusa di pinggir jalan Banda Aceh  arah Meulaboh

Memasuki jalan Wisata Gampong Nusa, anda akan disambut pemandangan kiri-kanan jalan dengan area pegunungan dan sawah membentang luas. Sedikit mendaki bukit kita akan bertemu dengan rumah rumah penduduk yang agak padat. Pemandangan suasana gampong, dengan anak anak bermain sepeda di jalan desa.

Minggu, 28 Agustus 2016 kali kedua saya mengunjungi Gampong Nusa. Sebulan sebelumnya saya sempat berkunjung ke Gampong Nusa atas ajakan dari Rubama, salah seorang warga setempat yang cukup aktif berperan dalam mengembangkan Wisata Berbasis Masyarakat di Gampong Nusa. Rubama, pemudi yang aktif di LSM Solidaritas Perempuan.
dua wisatawan asing berkunjung ke gampong Nusa, mereka ikut menyaksikan Saweu Nusa, Minggu 28 Agustus 2016
Tahun 2013, Ru –sapaan akrabnya- mendapat penghargaan dari Tabloid NOVA; Perempuan Inspiratif Nova 2013. Penghargaan itu diberikan kepada tokoh perempuan inspirasi di seluruh Indonesia. Saya mengenal Ru sejak tahun 2007, ia kebetulan juga aktif di Fatayat NU, Ormas Badan Otonom untuk pemudi Nahdlatul Ulama.

Minggu, 28 Agustus itu Komunitas Al Hayah bekerjasama dengan Mahasiswa Universitas Syiah Kuala yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Pengabdian Masyarakat (PPM) 10 mengadakan acara Saweu Nusa; Jak Beu Toe, Kalon Beudeh. Datanglah mendekat, Lihat dengan jelas.

Hari itu Nusa juga kedatangan Gilang Ramadan, drummer nasional ternama di Indonesia yang lakukan syuting bermain drum. Gilang berkolaborasi dengan sanggar rapai Al Hayah. Bagi anda yang tertarik ingin belajar rapai, bisa berkunjung ke gampong Nusa setiap malam pada sesi latihan selepas insya, kecuali malam Jumat.

Saweu Nusa berlangsung sejak pagi hingga jelang sore hari dengan serangkaian acara Promosi Potensi Desa, Wet-Wet Gampong Nusa, Tampilan Seni Tradisi dan Permainan Tradisional. Gampong Nusa hadir berbagai ragam komunitas warga untuk mendukung upaya desa wisata, salah satunya Komunitas Al Hayah sanggar seni budaya terdiri dari para pemuda pemudi yang aktif melestarikan seni tradisi Aceh.
Sanggar Rapai Gampong Nusa berkolaborasi dengan drummer nasional, Gilang Ramadan. Sanggar ini sudah pernah tampil di Jepang pada tahun 2015 | foto; M. Iqbal / +I Love Aceh 

Komunitas itu didirikan atas inisiatif para pemuda yang ingin melestarikan seni budaya Aceh. Tidak cuma Al Hayah,  di Nusa anda akan menemukan Nusa Creatif Community (NCC), komunitas ini bergerak dalam bidang pengelolaan sampah menjadi barang bernilai ekonomis.

Saya kemudian bertemu dengan Muhammad Khaidir, kepada saya ia mengaku baru dua hari menerima SK sebagai Pj Geuchik Gampong Nusa.

“Umur saya sebenarnya masih sangat muda, Bang. Tapi saya dipercaya oleh masyarakat untuk jadi Pj Geuchik sementara waktu” ujar lulusan Sarjana Teknik Sipil Unsyiah ini kepada saya.

Kesan sebagai Geuchik tampak sebagai pemimpin dari penampilan Khaidir. Ia hadir di tengah tengah warga masyarakat dan mahasiswa bersama para pemuda dalam mempersiapkan acara. Penampilannya sederhana, hari itu Khaidir memakai baju batik, berlengan panjang, ia memakai peci hitam khas Aceh.

Menurut Khaidir, potensi wisata desa ala gampong Nusa yang sudah mulai tumbuh saat ini berkat kerja keras seluruh masyarakat gampong. Kegiatan Wisata Desa dikelola oleh Lembaga Pariwisata Nusa (LPN), para pengurus di dalamnya terdiri dari seluruh masyarakat, dari kaum ibu-ibu, pemuda, remaja gampong.
Penanmpilan tarian dari Komunitas Al Hayah, sanggar ini melestarikan tarian tarian Aceh.

Di LPN inilah, setiap ada rombongan tamu yang berkunjung ke gampong Nusa akan diterima dengan baik. Khaidir menyebutkan, beberapa waktu lalu sekitar 30 siswa dari Provinsi Gorontalo juga pernah home stay (menginap) di rumah-rumah penduduk gampong Nusa selama 2 hari.

“Nah di LPN inilah, ketika ada tamu yang ingin menginap. LPN akan menentukan di rumah siapa saja para tamu akan menginap. Pelayanan layaknya kita menerima tamu. Segala sajian makan khas Aceh akan disediakan oleh tuan rumah” Ujar Khaidir. Hal ini juga pernah disampaikan oleh Rubama kepada saya. Rubama bahkan mengatakan, tamu wisata dari Malaysia sudah pernah beberapa kali menginap di gampong Nusa. Mereka ingin menikmati suasana bulan puasa di gampong Nusa.
kekompakan pemuda gampng Nusa bergotong royong seusai acara Saweu Nusa

Gampong Nusa menjadi sebuah icon baru desa wisata yang kreatif. Jarak jalan menuju ke desa dari Jalan Banda Aceh – Meulaboh menempuh jalan berbukit disambut dengan pemandangan pegunungan yang hijau. Rumah rumah penduduk gampong dipinggir sawah yang membuat suasana benar benar terasa di gampong.

Lembaga Pariwisata Nusa cukup kreatif mengemas paket wisata ala desa. Saat turun ke sawah misalnya, bagi wisatawan yang ingin merasakan bertanam padim bisa merasakan suasana menjadi petani. Wisatawan akan ke  milik warga, Gampong Nusa. Menikmati suasana areal sawah yang luas, dengan pemandangan pegunungan yang hijau merupakan kenikmatan tersendiri saat berkunjung ke Gampong Nusa.

Pj Geuchik Nusa, Khaidir kepada saya menyebutkan. Wisatawan yang berkunjung ke Nusa tidak hanya sekedar melihat suasana gampong, mereka berharap dengan adanya tamu bisa menjadi nilai tambah silaturahim, saling bersaudara. Ia mengaku sampai sekarang kerap berkomunikasi dengan tamu tamu yang sudah datang ke Nusa.

Senja perlahan turun, suasana sejuk kian terasa. Saya kemudian memilih mandi di sungai kecil di belakang Meunasah Gampong Nusa, beberapa anak-anak melonjat ke sungai dari atas pohon besar yang tumbuh di pinggir sungai. Suasana ini ingatkan saya puluhan tahun silam semasa kecil bermandi di sungai Peusangan, Bireuen.

Tertarik berkunjung ke Gampong Nusa? Tak ada salahnya anda mengajak serta keluarga, bisa menginap di rumah rumah warga.

3 comments:

  1. wih, alumni teknik multi talent. Engineer turut membangun desa wisata ��
    #hormatteknik

    ReplyDelete
    Replies
    1. soal menulis tentang konten wisata, awak mesti banyak belajar sama ente Zu :)

      Delete